Jumat, 17 Juni 2011

Mengenal Keunikan Tarot China


(c) solari-uk
Kartu tarot tidak hanya berisi gambar-gambar khas Eropa, ada juga kartu tarot dengan gambar khas kebudayaan China. Ingin membaca peruntungan di Tahun Kelinci? Kenali dulu Tarot China.
KapanLagi.com - Jika Anda tertarik dengan dunia ramalan, Anda pasti tahu media ramal menggunakan kartu tarot. Istilah meramal dalam tarot sebenarnya tidak terlalu tepat, karena tarot lebih mengarah kepada membaca. Membaca di sini lebih ditekankan kepada kemampuan pembaca tarot (reader) untuk mengartikan setiap gambar yang telah dipilih oleh klien. Tarot tidak lepas dari kemampuan psikologis reader, semakin baik kemampuan reader membaca pribadi kliennya, semakin baik juga dia membaca maksud pada kartu-kartu tarot.

Sejarah Tarot

Kartu Tarot telah dikenal sejak tahun 1410 di Italia Utara. Kartu Tarot tertua yang pernah dicatat adalah kartu bergambar lukisan dengan gaya Renaissance. Pada mulanya, tarot dikenal sebagai media mistis dan magis. Seiring dengan perkembangannya, pada abad ke 18, Etteilla dan dan Madame Lenormand merancang desain baru untuk Tarot dengan motif Mesir dan memasukkan unsur Astrologi di dalamnya. Rancangan dari mereka menjadi acuan dalam perkembangan Tarot hingga sekarang.

Tarot China


Jika dilihat sekilas, kartu tarot China hampir sama dengan kartu Tarot yang sudah sering kita jumpai. Yang membedakannya adalah gambar pada Tarot China yang lebih bernuansa Timur, mirip dengan lukisan-lukisan China kuno. Tetapi tidak hanya gambar yang membuat Tarot China berbeda dengan kartu Tarot konservatif. Unsur-unsur kebudayaan China ikut menyertai perbedaan dalam Tarot China. Mulai dari filosofi China Kuno, juga Feng Shui yang menjadi alat penyelaras dan penyeimbang antara manusia dan alam.

Konsep utama pada Tarot China tidak melenceng jauh dari Tarot konservatif, hanya saja ada beberapa penyesuaian. Misalnya saja, pada Tarot konvensional ada kartu Exception of Death diubah menjadi Transition, kartu Devil berubah nama menjadi Materalism. Lambang-lambang warna dan diwakili oleh empat hewan surga yang selaras dengan ilmu Feng Shui dan Astrologi China Kuno, yaitu kura-kura hitam, burung phoenix merah, harimau putih, dan naga hijau.

Kura-kura hitam berhubungan dengan warna api, dipercaya sebagai simbol panjang umur dan penolak bala, posisinya ada di sebelah utara. Burung phoenix merah berhubungan dengan warna air, melambangkan kemuliaan, posisinya ada di sebelah selatan. Harimau putih berhubungan dengan warna udara, sebagai lambang dari kesempatan dan peruntungan, posisinya ada di sebelah barat. Sedangkan Naga hijau berhubungan dengan warna bumi, dipercaya dapat membawa kemakmuran, posisinya ada di sebelah timur.

Cara membaca Tarot China sama dengan cara membaca Tarot konvensional. Agar pemahaman unsur Feng shui, Astrologi dan filosofi China yang terkandung Tarot China dapat tersampaikan, seorang reader haruslah mengerti akan unsur-unsur tersebut.

Nah, apakah Anda tertarik untuk membaca peruntungan nasib Anda di tahun Kelinci ini? Menggunakan media Tarot yang mengandung unsur psikologis dan unsur kebudayaan China patut dicoba. 
 
sumber http://woman.kapanlagi.com/woman-extra//7164-mengenal-keunikan-tarot-china.html

Teh Perawan dari China dan Segala Keunikan dan Keistimewaannya


gadis cantik pemetik teh perawan

Jika Anda berlibur ke China jangan lupa mencoba teh perawan. Selain dipetik dengan cara unik, menggunakan bibir, teh ini dipetik para gadis yang memiliki ukuran bra minimal cup C. Dengan keunikan proses pemetikannya, teh ini menawarkan nilai seni yang tinggi.

Seperti dilansir Daily Mail, setelah dipetik dengan bibir, daun teh dari pegunungan subur di wilayah Gushi, Provinsi Henan ini dimasukkan ke dalam mulut. Baru kemudian ditaruh di keranjang kecil yang terletak di sela-sela dada mereka yang disebut Chaliuqing.

Proses pemetikan daun teh ini berdasarkan legenda yang hidup di China. Legenda menyebut, daun teh harus dipetik sejumlah peri dengan mulut mereka. Saat air mendidih dituangkan untuk menyeduh teh, maka peri tersebut akan menguap ke langit.

Untuk melestarikan legenda ini, perusahaan teh di China memekerjakan gadis-gadis cantik dengan bayaran £50 atau setara dengan Rp700 ribu per hari.

Gadis-gadis pemetik teh harus memenuhi beberapa kriteria. Selain memiliki ukuran bra minimal C, mereka harus masih perawan dan tidak ada bekas luka di tubuhnya. Kriteria ini diyakini dapat meningkatkan kesegaran dan kemurnian teh.

gadis cantik pemetik teh perawan

Menurut perusahaan Lip Tea, perekrutan pemetik teh sangat ketat. Perusahaan mencari gadis yang paling bersih, kuat, dan suci sebagai kunci keberhasilan produksi teh.

Mereka harus membersihkan diri sebelum mulai bekerja. Mereka juga harus mendapatkan pelatihan khusus untuk melatih bibir dan leher. "Ini adalah pekerjaan yang jauh lebih sulit daripada yang terlihat,“ ujar Li Yong, juru bicara pekerbunan Jiuhua, tempat pemetikan teh.

Perusahaan teh mengklaim bahwa teh unik ini memiliki aroma dan rasa yang menyegarkan, serta dapat menyembuhkan beberapa penyakit termasuk membantu menurunkan berat badan.

Beberapa abad lalu, para penjual teh China berinovasi dengan menyimpan teh di sela payudara gadis berusia 16 tahun. Mereka membiarkan teh tersimpan di sana selama para gadis tidur. Esok harinya, teh akan memiliki aroma perawan yang berkhasiat untuk kesehatan dan kesejahteraan.
 
sumber http://muhfachrizal.blogspot.com/2011/06/teh-perawan-dari-china-dan-segala.html

Selasa, 14 Juni 2011

Etika Makan Cara Cina

JAMUAN TRADISIONAL CINA

Jamuan tradisional Cina berbeda dengan jamuan makan gaya Barat dimana hidangan disajikan satu per satu sesuai urutannya. Secara tradisional, tata cara makan Cina justru menghidangkan makanan sekaligus.
Semua hidangan disajikan di atas meja dan disantap bersama-sama. Itu sebabnya, jika Anda diundang menghadiri jamuan makan Cina di resto Cina, meja makannya pasti berbentuk bundar dengan alas/meja kecil yang bisa diputar pada bagian tengahnya. Dengan begitu, para tamu tinggal memutar meja untuk mengambil semua hidangan yang disajikan di tengah meja.
Jamuan seperti ini biasanya berlaku khusus untuk keluarga atau kerabat dekat. Semua tamu bebas menikmati semua hidangan sambil bercengkerama. Tidak banyak ‘aturan main’ yang mengikat karena hal yang paling penting adalah kebersamaan. Jadi, tak perlu bingung jika melihat hidangan di tengah meja disajikan tanpa sendok saji (serving spoon), karena masing-masing tamu boleh mengambil hidangan dari tengah dengan menggunakan sumpit yang telah dipakainya untuk menyantap hidangan sebelumnya.

JAMUAN CINA MASA KINI
Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi Cina sedikit demi sedikit mulai melebur dengan aturan internasional, terutama untuk acara makan yang sifatnya lebih formal, misalnya untuk jamuan makan bisnis. Hal ini akan dijumpai di resto-resto Cina masa kini. Makanan disajikan secara berurutan, satu demi satu, dimulai dari hidangan pembuka dingin, sup, baru kemudian hidangan utama. Selanjutnya jamuan diakhiri dengan menyantap mi atau nasi goreng sebelum hidangan penutup. Nasi atau mi merupakan hidangan ‘berat’ yang mengenyangkan. Jika disajikan di awal, para tamu tidak lagi bisa menikmati serentetan hidangan selanjutnya karena sudah terlalu kenyang.
Dalam jamuan cina seperti ini, sebelum mulai makan, biasanya disiapkan satu camilan ringan seperti kacang-kacangan atau buah-buahan kecil yang telah dikeringkan, sebagai pengantar menuju acara santap yang sebenarnya. Setelah selesai dengan satu hidangan, Anda tetap duduk, menunggu hidangan selanjutnya yang akan disajikan oleh para pelayan. Kecuali dengan alasan tertentu (seperti jika Anda vegetarian atau alergi terhadap salah satu jenis makanan yang dihidangkan). Agar tidak bersisa sebaiknya Anda memang mengambil sedikit dulu untuk setiap hidangan yang disajikan sedikit setiap hidangannya.

PERALATAN MAKAN CINA
Sangat sederhana, yaitu sepasang sumpit dan sendok bebek untuk sup atau hidangan lainnya.

SUMPIT
Bentuk sumpit Cina sedikit berbeda dengan sumpit yang digunakan di Jepang. Sumpit Cina ujungnya agak tebal dan persegi, tidak seruncing sumpit Jepang. Sumpit harus ditaruh di atas sandaran sumpit yang diletakkan di samping piring makan, dengan posisi ujung yang lebih runcing di atas. Setelah digunakan untuk menyantap satu hidangan, sumpit yang sama dapat digunakan untuk menyantap hidangan yang lain.
Di Cina, semua kegiatan saat makan, termasuk menyantap nasi, menggunakan sumpit sebagai alat bantu. Hal yang perlu diketahui. Saat menyantap hidangan dari ikan. Jika ikan sudah selesai disantap pada salah satu sisinya, jangan pernah membalikkan ikan dengan sumpit. Menurut kepercayaan, jika ikan tersebut patah, maka hidup Anda akan mengalami banyak masalah.
Cara memegang sumpit memang susah-susah gampang. Tapi yang penting, pada saat makan, jangan sampai terdengar suara berisik dari sumpit yang beradu dengan mangkuk atau piring. Karena, hal ini menunjukkan bahwa mangkuk Anda sudah kosong.
Berikut ini tata cara memegang sumpit yang benar:
  • Letakkan satu sumpit di antara jari tengah dan telunjuk.
  • Letakkan sumpit yang lain diantara jari tengah dan telunjuk, seperti memegang pensil. Tekan dan jepit dengan bantuan ibu jari.
  • Jepit makanan dengan cara menggerakkan sumpit yang di atas, naik dan turun. Usahakan sumpit yang ada di bawah tetap di tempat dan tidak bergerak.
SENDOK BEBEK
Untuk menyantap sup atau hidangan berkuah lain, gunakan sendok bebek yang biasanya terbuat dari porselen. Sendok bebek biasanya diletakkan diatas piring alas mangkuk sup. Selain itu, ada sebuah sendok bebek lagi yang diletakkan di atas meja. Sendok ini biasa digunakan untuk meletakkan sisa-sisa duri dan tulang saat menyantap hidangan ikan. Sendok ini bisa langsung didekatkan ke mulut saat Anda akan membuang duri ikan

MANGKUK SUP
Tidak seperti hidangan lain, sup biasanya disajikan secara individual dalam mangkuk sup kecil. Mangkuk biasanya diletakkan di atas sebuah piring bundar. Untuk menyantapnya, gunakan sendok bebek.

MANGKUK NASI
Dalam jamuan makan ala Cina yang semua hidangannya disajikan di tengah meja, biasanya setiap tamu akan disajikan semangkuk nasi putih yang diletakkan di sebelah kiri atas piring makan. Mangkuk nasi bentuknya mirip mangkuk sup, tapi ukurannya lebih kecil.
Sama dengan di Indonesia, di Cina, nasi ternyata sama pentingnya. Bahkan ada istilah yang mengatakan “A meal without rice is like a beautiful girl with only one eye.”
Bagi bangsa Cina, nasi merupakan simbol kehidupan dan kesuburan.
Saat menyantap nasi, tangan kanan memegang sumpit dan tangan kiri memegang mangkuk nasi yang dibawa mendekati mulut. Sebaiknya, jangan menyisakan sebutir nasi pun dalam mangkuk, karena konon jika Anda melakukannya, Anda akan mendapatkan pasangan istri/suami yang jelek.
Percaya atau tidak? terserah Anda.

CAWAN TEH
Teh tak kalah penting dalam jamuan makan Cina. Fungsinya sama dengan segelas air putih yang biasa disajikan pada jamuan makan Barat. Sambil menyantap hidangan, masing-masing tamu disajikan secawan teh hangat yang diletakkan di sebelah kanan atas dari piring makan.
Ada beberapa jenis teh yang biasa digunakan, seperti oolong tea, jasmine tea, atau crysntium tea. Umumnya teh disajikan tawar tanpa penambahan pemanis. Teh disajikan untuk melunturkan cita rasa yang tertinggal di mulut, seperti lemak, sehingga Anda siap menyantap dan menikmati hidangan selanjutnya.
Saat hendak menyeruput secangkir teh, pegang piring alas cangkir dengan tangan kiri sementara tangan kanan memegang cangkir. Bawa keduanya beriringan mendekati mulut.

TEMPAT SAUS
Tempat saus berisi kecap asin akan selalu tersedia di atas meja. Fungsinya sebagai pelengkap atau saus pencelup. Tak perlu ragu untuk langsung mencelupkan potongan makanan Anda, karena saus tersebut disajikan untuk masing-masing tamu.

SERBET DAN LAP TANGAN
Pada jamuan makan Cina yang diadakan di resto Cina, biasanya disediakan serbet dan lap basah yang digunakan untuk membersihkan tangan dari kotoran yang melekat sebelum Anda bersantap.

HIDANGAN KHUSUS
KEPITING
Khusus untuk menyantap kepiting, diperlukan satu alat bantu khusus. Bentuknya mirip tang, hanya lebih kecil dan runcing ujungnya. Gunanya untuk memecahkan kulit/cangkang kepiting. Cara menggunakannya, jepitkan kebagian yang hendak diambil dagingnya, jepit hingga kulit/cangkangnya pecah. Setelah itu, jangan ragu untuk menggunakan kedua tangan Anda untuk membantu mengambil daging kepiting yang tersembunyi di balik kulit. Untuk sajian yang satu ini, biasanya juga disediakan satu wadah khusus untuk mencuci tangan.

MI
Hidangan mi juga merupakan hidangan yang tak kalah populer dalam dunia kuliner Cina. Seperti hidangan yang lain, mi disantap dengan menggunakan sumpit.

DIM SUM
Dulu, dim sum biasa dihidangkan sambil minum teh pada hari libur saat semua keluarga berkumpul. Disajikan dalam berbagai variasi bentuk dan rasa di dalam keranjang bambu. Cara makannya? Tetap dengan bantuan sumpit.

STEAK
Jangan kaget jika di meja Anda tiba-tiba disediakan garpu dan pisau. Seperti telah dijelaskan, pengaruh internasional mulai menyusup ke dalam tradisi Cina, termasuk dalam hidangan yang disajikan. Hidangan steak misalnya, tidak perlu ragu untuk menggunakan pisau dan garpu sebagai alat bantu. Aturannya? Sama dengan aturan internasional.

source http://ncc.blogsome.com/2005/07/29/etika-makan-cara-cina/

Yap Thiam Hien

Yap Thiam Hien (* 25 May 1913 in Kutaraja, Aceh, Dutch East Indies; † 29 April 1989 in Brussels) His father was Yap Sin Eng and his mother was Hwan Tjing Nio. He was one of the most notable people from Chinese heritage in Indonesia. As an advocate, he always fought for human rights, he realized that defense of minority rights made sense only as part of the larger struggle for the rights of all citizens. in the journal Indonesia
''
Yap moved from place to place when he was young to pursue his studies. He obtained the Meester de Rechten degree from Faculty of Law, Leiden University, Netherlands in 1947. He returned to Indonesia and started his career as lawyer in Jakarta. In 1950, he opened a law firm together with John Karwin,and later joined the firm of Lie Hwee Yoe. He opened his own law firm in 1970. Since then, he has fought for human rights and for justice and equality for ethnic minorities and the poor. He was one of the founding members of PERADIN (Persatuan Advokat Indonesia) and served as the leader.
Together with Buyung Nasution, Yap was one of the founders of Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), formerly known as Lembaga Bantuan Hukum (LBH), which was a legal aid society to help the poor.
In order to fight discriminative action toward Indonesian Chinese, in 1954 Yap was an early member of BAPERKI (Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia), a n organization originally dedicated to obtaining citizenship for ethnic Chinese. After the 1965 fall of the Soekarno regime,BAPERKI was a accused of having links with the PKI and was banned by the new Suharto regime.

source http://www.facebook.com/pages/Yap-Thiam-Hien/138795832814464

Cara Makan Unik di China

Ikan Masih Hidup setelah di Masak
China memang dikenal memiliki kebiasaan makan yang ekstrem dan terkadang sadis. Seperti video makan ikan hidup-hidup yang menghebohkan internet beberapa waktu belakangan ini.Banyak pihak yang mengecam cara makan yang sudah dianggap biasa orang rakyat china.Dipostingan yang lalu dapat dilihat bahwa salah satu pihak yang mengecam hal tersebut adalah PETA.Berikut adalah Video yang menghebohkan tersebut..




DAn cara memasaknyapun Butuh Keahlian khusus Agar ikan tersebut tetap hidup.Bahkan sampai isi perut ikan tersebut dikeluarkan dan di goreng..SADISSSSSS




Nah... hal tersebut adalah sesuatu keunikkan tersendiri yang jarang kita lihat..^^


Mengangkat Harkat Cina Benteng Lewat Film

Sebagai seorang keturunan Tionghoa Tangerang atau yang lazim dipanggil dengan sebutan Cina Benteng (Ciben), Stephanie Ciamaludin atau yang biasa dipanggil Stevani punya satu cita-cita mulya yakni ingin mengangkat harkat komunintas ini. Salah satunya lewat dunia layar lebar.
“Saya cuma ingin mengangkat citra komunitas Cina Benteng menjadi lebih baik di masa mendatang. Sebab banyak sekali orang memandang rendah komunitas ini, padahal mereka juga punya potensi,” papar perempuan kelahiran Tangerang, 1993 lalu ini kala ditemui Tangsel Raya.
Jebolan SMA Strada Tangerang ini mengaku bahwa dia berharap melalui pembuatan film “Sian dari Sewan” yang akan dibintangi ini tak ada lagi diskriminasi terhadap masyarakat Tionghoa umumnya dan kelompok Cina Benteng khususnya. “Pokoknya saya berharap etnis Tionghoa tak terdiskriminasi lagi,” ujar gadis yang punya warna favorit hitam dan putih ini.
Stevani sendiri mengaku cukup kaget ketika diminta sutradara untuk bermain dalam film ini. “Tapi akan saya coba terutama untuk menambah pengalaman,” papar pemilik tinggi 172 cm ini.
Menurut Sutradara Film “Sian dari Sewan”, Aryawirawan Simauw selain sebagai alat perjuangan untuk menghapuskan diskriminasi terhadap etnis Tionghoa, film ini juga dipersembahkan khusus untuk mengenang Teguh Karya sebagai maestro film tanah air.
“Sebab sebagai seorang warga keturunan Tionghoa Banten, Teguh pernah mengeluhkan tentang proses pencarian jati diri kelompok ini yang tak pernah usai padahal mereka sudah diam dan menetap beberapa generasi. Maka melalui film ini kami ingin membantu saudara-saudara kami etnis Tionghoa dalam melawan diskriminasi itu,” papar Arya.
Film “Sian dari Sewan” ini sendiri akan mulai digarap Agustus 2011 mendatang dengan mengambil setting kisah cinta di balik peristiwa penggusuran Sewan beberapa waktu lalu. Dalam cerita ini juga akan diambil tema bagaimana terjadinya hubungan cinta antara suku Tionghoa (Sian) dengan pemuda non-Tionghoa. (w-2)

sumber http://www.tangselraya.com/profil/49-profil/1536-mengangkat-harkat-cina-benteng-lewat-film.html

Sabtu, 11 Juni 2011

Analisis Kondisi Sosial Budaya dan Sosial Politik Tionghoa Indonesia

Gotong royong ada di mana-mana, tidak hanya di Bali. Di Jawa, di Sumatra, di Kalimantan, dsb, bahkan di luar negeri sekalipun ada gotong royong, tentunya dengan pola yang berbeda-beda. Gotong royong merupakan salah satu sarana komunikasi sosial masyarakat yang paling efektif, dan sekaligus sebagai sarana adaptasi bagi anggota baru masyarakat tersebut. Siskamling adalah salah satu bentuk kegiatan gotong royong, oleh karena itu orang yang tidak mau ikut siskamling sering dianggap tidak mau bersosialisasi.


PERKEMBAGAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT TIONGHOA INDONESIA

Nenek moyang orang Tionghoa Indonesia, sejak kedatangannya dahulu bisa beradaptasi dengan masyarakat setempat. Artinya bisa bergotong royong dalam berbagai kegiatan. Kalau tidak, tidak akan ada keturunannya sampai sekarang.
Setelah sekian generasi beradaptasi dengan kelompok masyarakat sekitarnya, kehidupan sosial budaya orang Tionghoa Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, terbentuk dalam pola yang berbeda-beda mengikuti pola sosial budaya lingkungan masyarakat sekitarnya.

Secara berseloroh kita sering mendengar istilah Cina Sunda, Cina Jawa, Cina Padang, dsb. Dalam kenyataannya, sulit untuk membedakan kehidupan sosial budaya Cina Sunda dengan orang Sunda asli, khususnya yang sudah beberapa generasi lahir di Indonesia, karena yang membedakan mereka hanya raut mukanya saja. Begitu juga dengan orang Tionghoa yang tinggal di daerah-daerah lain, termasuk juga yang tinggal di Eropa, Amerika, Australia, dsb.

Dalam proses adaptasi tersebut, orang Tionghoa yang sehari-hari bergaul dengan masyarakat setempat yang kental ke-Islamannya, ucapan-ucapan yang berasal dari agama Islam menjadi kebiasaan sehari-hari. Bukan suatu yang aneh jika ada orang Tionghoa di daerah tertentu yang sering mengucapkan kata-kata : Isnya Allah, Astagfirullah, Assalam'mualaikum, Wassalam'mualaikum, dsb. Kebiasaan ini seringkali
dianggap "negative" oleh kelompok orang Tionghoa yang tinggal di daerah lain yang kental dengan agama non-Islam. Dalam hal ini perlu pemikiran positive dari pihak yang satu, untuk bisa mengerti pola pikir pihak yang lainnya.

Tidak jarang pula pandangan negative datang dari orang Tionghoa yang tinggal di negara-negara maju yang "menjunjung tinggi demokrasi", bahwa orang Tionghoa Indonesia tidak mempunyai keberanian untuk menegakkan hak azasinya sendiri. Mereka sering dicap sebagai orang yang apatis, yang hanya mencari selamat sendiri, yang tidak mempunyai rasa kebersamaan, yang tidak berani menentang diskriminasi rasial terhadap dirinya, dlsb.

Di sini juga perlu pemikiran positive dengan kepala dingin, bahwa diskriminasi rasial ada di mana-mana, termasuk di negara yang "menjunjung tinggi demokrasi". Fakta membuktikan, jabatan publik yang penting hampir semuanya dipegang oleh ras mayoritas, meskipun secara tekhnis cukup banyak orang-orang dari ras minorotas yang lebih mampu. Oleh karena itu muncul sindiran first class, second class, dan
third class citizen.

Juga adalah fakta yang tidak dapat dipungkiri, orang Tionghoa Indonesia adalah kelompok masyarakat yang unik, yang tidak bisa diperbandingkan langsung dengan Malaysian Chinese, Singaporean Chinese, Australian Chinese, dsb. Sebagian besar orang Tionghoa Indonesia adalah keturunan campuran dari pria Cina yang datang dari Tiongkok dengan wanita setempat.



PERKEMBAGAN SOSIAL POLITIK MASYARAKAT TIONGHOA INDONESIA
Akibat perkembangan kehidupan sosial budaya yang berbeda-beda tsb, maka pandangan politik orang Tionghoa juga berkembang menjadi sangat beragam. Sejarah membuktikan bahwa organisasi sosial politik orang Tionghoa di Indonesia sejak pra kemerdekaan sangat rapuh, di dalamnya penuh dengan pertentangan pendapat satu sama lain.

Secara garis besar dikenal ada tiga macam bentuk parpol Tionghoa saat itu, dengan orientasi politik yang berbeda-beda bahkan cenderung bertentangan. Ini merupakan salah satu alasan, mengapa cukup banyak orang Tionghoa yang tidak setuju dengan pembentukan parpol berbasis ke-Tionghoa-an di Indonesia, di samping alasan-alasan lain berdasarkan pandangan politik masing-masing individu.

Sejalan dengan perkembangan politik di Indoensia, khususnya pada masa Orde baru yang melarang semua kegiatan sosial budaya yang berasal dari Cina, telah terjadi pergeseran yang siginificant dalam agama-agama orang Tionghoa Indonesia. Dalam masa pemerintahan Bung Karno, orang Tionghoa yang beragama Kristen (Katolik dan Protestan + sekte-sekte di bawahnya), umumnya berasal dari Cina Belandis (orang Tionghoa yang berpendidikan Belanda).

Sejak munculnya larangan tsb, agama Kristen menjadi pilihan utama Tionghoa Indonesia, sebagian secara diam-diam tetap bertahan dengan agama-agama Sam Kaw, dan hanya sebagian kecil yang memilih agama Islam. Pergeseran ini telah mendorong perkembangan agama Kristen yang cukup pesat pada masa Orde Baru, sehingga berpengaruh pula pada kekuatan politik yang berlandaskan agama Kristen di Indonesia dan sekaligus merubah pandangan politik sebagian orang Tionghoa Indonesia.

Secara garis besar kekuatan politik yang berlandaskan agama Kristen di Indonesia dapat dibagi dua, yaitu yang berlandaskan Katolik dan yang berlandaskan Protestan bersama sekte-sekte di bawahnya. Istilah Kristen sendiri di Indonesia menjadi rancu, di mana Kristen identik dengan Protestan, seolah-olah Katolik bukan Kristen. Tapi di lain pihak ada pula yang beranggapan bahwa Katolik dan Protestan adalah sama saja. Dalam kenyatannya ada perbedaan yang significant antara paham politik berlandaskan Katolik dan Protestan.

Dengan pergeseran agama tersebut, pandangan politik orang Tionghoa menjadi lebih beragam dibandingkan masa sebelumnya. Oleh karena itu, usaha-usaha untuk mempersatukan orang Tionghoa dalam suatu wadah politik menjadi semakin kabur dan nyaris mustahil. Sehingga muncul pemikiran praktis agar pandangan politik orang Tionghoa disalurkan ke partai-partai politik yang sudah ada, dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing.



USAHA-USAHA UNTUK MENGHAPUS TINDAKAN DISKRIMINATIF RASIAL

Persoalan utama yang dihadapi orang Tionghoa Indonesia adalah tindakan diskriminatif rasial yang dilakukan SEBAGIAN KECIL anggota masyarakat, bukan semuanya. Dalam kehidupan pribadi sehari-hari, orang Tionghoa Indonesia nyaris tidak mengalami masalah yang berarti dengan masyarakat sekitarnya. Persoalan baru muncul jika berhubungan dengan isntansi pemerintah, ataupun dengan sekelompok masyarakat tertentu.

Dalam hal ini harus dibedakan antara diskriminatif resmi yang dilakukan pemerintah melalui UU & Peraturan, dan disktriminatif sosial yang dilakukan oleh sebagian kecil anggota masyarakat. Dengan demikian, usaha-usaha untuk menghapus tindakan diskriminatif rasial dapat dibagi dalam 2 macam pendekatan, yaitu pendekatan hukum dan pendekatan sosial.

a. Pendekatan Hukum.
Dalam proses penyerahan kedaulatan, semua UU dan Peraturan ex Nederlansche Indie diambil alih oleh pemerintah RI. Berdasarkan hukum Ketatanegaraan Indoensia, UU hanya bisa dihapus dengan UU yang baru, di mana UU yang baru harus disyahkan DPR. Oleh karena itu banyak sekali UU dan Peraturan di Indonesia yang secara de facto masih berlaku adalah sisa-sisa peninggalan Belanda, termasuk pula UU dan Peraturan yang bersikap diskriminatif rasial terhadap Tionghoa Indonesia.

Selama masa Orde Baru, UU dan Peraturan yang rasialistis ini bukannya dihapuskan, malah ditambah dengan berbagai UU dan Peraturan lain yang lebih rasialis. Kondisi ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum birokrat dengan semangat korupsi yang tinggi untuk memeras orang Tionghoa, yang secara kebetulan di kota-kota besar umumnya relatif lebih makmur dari kehidupan masyarakat sekitarnya.

Namun dalam kenyataannya, oknum-oknum pejabat tsb banyak yang bersahabat baik dengan orang-orang Tionghoa, sehingga sering muncul pertanyaan apakah sebenarnya oknum pejabat tsb rasialis atau hanya sekedar korupsi, tentunya dengan beberapa pengecualian. Inilah salah satu keunikan lain dari masyarakat Tionghoa Indonesia. Fakta lain, oknum-oknum pejabat tsb juga memeras kalangan non-Tionghoa yang dianggap kaya.

Dalam masa reformasi, muncul usaha-usaha untuk menghapus 62 macam UU dan Peraturan yang bersifat rasialistis, termasuk sisa-sisa UU dan Peraturan ex Nederlandsche Indie. Sesuai dengan hukum Ketatanegaraan di Indonesia, untuk mengapus UU dan Peraturan tsb bukan pekerjaan yang mudah, karena DPR saat ini masih sibuk menangani persoalan-persoalan baru yang muncul selama masa trasisi, di samping sibuk mengisi kantong pribadinya.

Dalam kenyataannya, UU dan Peraturan lama tsb walaupun de facto masih berlaku, tapi dalam kenyataannya banyak yang sudah tidak dipakai lagi. Di mata para akhli hukum, kondisi ini memungkinkan birokrat mempunyai kesempatan untuk bersikap rasialis terhadap orang Tionghoa. Para akhli hukum juga tahu, tidak mudah untuk menghapus UU sedemikian banyaknya, namun mereka tetap melaksanakan protes terhadap pemerintah, sehingga muncul nada-nada sumbang terhadap tuntutan
mereka. Sampai sekarang tidak jelas kemajuan tuntutan tsb sampai di mana.


b. Pendekatan Sosial.
Di kalangan orang Tionghoa moderat, muncul pemikiran untuk mengintensifkan kembali pendekatan sosial, dalam usaha-usaha untuk menghapus tindakan diskriminatif rasial terhadap orang Tionghoa Indonesia. Pola pendekatan sosial, sebenarnya sudah sejak lama dilakukan oleh kalangan Tionghoa Indonesia pada masa pemerintahan Bung Karno. Pemikiran baru yang muncul hanya merubah strategi pendekatan, agar lebih efektif dan efisien sejalan dengan kondisi saat ini.

Pada prinsipnya, pola pendekatan sosial yang dimaksud adalah cooperative persuasif untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Dalam hal ini pola pendakatan yang dimaksud ibarat pepatah : memberi kail, bukan memberi ikan. Kail yang dimaksud bisa bermacam-macam jenisnya, antara lain melalui pendidikan, baik formal maupun informal, dan kerja sama usaha yang saling menguntungkan.

Dalam bidang sosial kemasyarakatan, bisa disebutkan antara lain : pelayanan rumah sakit dengan subsidi silang untuk membantu pihak yang kurang mampu, gotong royong dalam membangun sarana umum, perbaikan kampung, gotong royong dalam menghadapi bencana alam, dan lain-lain. Melalui berbagai macam pendekatan tersebut, diharapkan secara bertahap akan muncul pandangan positif terhadap kalangan Tionghoa yang selama ini cenderung dicap hanya mau mencari untung semata-mata. Dengan bergotong royong, diharapkan akan muncul pemikiran baru yang mematahkan pemikiran lama yang menganggap bahwa orang Tionghoa selalu
hidup exclusive.

Salah satu contoh yang dapat dikemukakan adalah sekolah yang didirikan oleh dr.Simon Tan di Medan. Murid-muridnya hampir semua berasal dari kalangan miskin, baik Tionghoa maupun non Tionghoa. Di luar kegiatan sekolah, tanpa pandang bulu, semua murid disuruh bekerja membuat barang tertentu, yang hasilnya untuk membiayai sekolah mereka sendiri. Dengan cara ini akan terjalin suatu rasa kebersamaan antara murid-murid Tionghoa dan non Tionghoa, yang kelak setelah terjun ke masyarakat dapat diharapkan akan menjadi pionir-pionir yang bebas
dari sikap diskriminatif. Sayangnya, informasi tentang dr.Simon Tan sangat terbatas sekali.

Contoh lain adalah usaha yang dilakukan alm.dr.Tan Tjin Hong di Bandung pada tahun 1998, sesaat setelah kerusuhan Mei 98 di Jakarta. Tidak banyak orang yang tahu, bahwa Bandung saat itu aman berkat jasa dr.Tan yang melakukan diplomasi sembako ke berbagai pihak yang mampu mengendalikan massa yang potensial melakukan kerusuhan ala kerusuhan Mei 98. Padahal Bandung saat itu sudah dijadikan target kerusuhan berikutnya setelah Solo. Uniknya, dr.Tan menghimpun dana untuk pembagian sembako tsb hanya dari bunga deposito para donaturnya,
sedangkan pokok deposito dikembalikan kepada pemiliknya masing-masing. Mustahil dr.Tan bisa melakukan diplomasi sembako kalau tidak ada hubungan baik sebelumnya.


KESIMPULAN.
a. Masyarakat Tionghoa Indonesia merupakan masyarakat yang sangat heterogen, sejalan dengan banyaknya suku-suku di Indonesia yang berpengaruh dalam terhadap kehidupan sosial budaya masing-masing.

b. Pola pikir sosial politik "pihak luar" dengan latar belakang sosial budaya yang berbeda, akan sangat sulit diterima kelompok masyarakat Tionghoa di masing-masing daerah.

c. Pandangan politik masyarakat Tionghoa, jika dikombinasikan dengan pandangan politik berdasarkan agama tertentu, bertentangan dengan paham sekularisme yang didukung hampir seluruh masyarakat Tionghoa Indonesia.

d. Pendekatan hukum dalam usaha menghapus tindakan diskriminatif rasial, secara tekhnis tidak mudah dilaksanakan dan akan memakan waktu lama. Sangat ideal jika semua UU dan Peraturan rasial bisa dihapus, tapi tindakan diskriminatif rasial tidak tergantung ada tidaknya UU dan Peraturan yang bersifat diskriminatif, tapi lebih
tergantung pada pribadi oknum birokrat yang terlibat.

e. Beberapa kasus menunjukkan, bahwa pendekatan sosial ternyata lebih efektif dalam usaha mengeliminir tindakan diskriminatif rasial, dan secara tekhnis lebih mudah dilaksanakan, meskipun secara psychologis bukan sesuatu yang mudah.
Tulisan di atas pada awal November 2002 pernah dimuat di milis tionghoa-net
( http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net/messages/ )

Jumat, 10 Juni 2011

KAWASAN CINA YANG TERINDAH

           Kebudayaan Cina cukup berperan dalam membentuk wilayah Jakarta. Kawasan pemukiman Cina di Jakarta Kota merupakan asset kebudayaan tersendiri yang juga mempunyai potensi sebagai objek wisata.
            Menurut sejarah, kawasan itu terbentuk setelah terjadinya pembunuhan besar-besaran terhadap orang Cina oleh Belanda pada 1740. Kawasan luar benteng yang merupakan pemukiman pribumi menjadi tempat pelarian orang Cina. Belanda kemudian mengumpulkan orang Cina dalam satu kawasan yang kini menjadi Glodok.
            Sampai sekarang daerah itu seperti Jl. Perniagaan, Pejagalan, Bandengan, Jalan Toko Tiga, Jalan Blandongan, merupakan kawasan yang kaya akan bangunan berarsitektur Cina dari abad 18-19. Tapi kawasan ini bisa dikatakan paling terbengkalai, bahkan wajahnya nyaris porak poranda. Di kawasan ini tampaknya kepentingan ekonomi lebih mendominasi daripada kepentingan budaya.


Bangunan Lagam Cina
      
            Bangunan tua dengan arsitektur gaya Cina terletak di jalan K.H.M. Mansyur, Toko Tiga Seberang dan jalan Pekojan kecamatan Tambora. Dari aspek kesejarahan, bangunan ini memperlihatkan salah satu unsur struktur komposisi masyarakat yang ada pada masa lalu. Lokasi bangunan ini dan lingkungan sekitarnya merupakan wilayah pemukiman orang-orang Tionghoa yang umumnya sebagai pedagang, tuan tanah, penarik pajak dan lain-lain yang mendapat perlindungan dari penguasa VOC.


Gedung Candra Naya

            Gedung Candranaya terletak di jalan Gajah Mada No. 188, merupakan bangunan tua yang cukup bersejarah dan dibangun sekitar abad ke19 denan gaya arsitektur Cina. Gedung ini semula milik tuan tanah Khouw Tian Sek. Gedung yang bernama asli Sin Ming Hui ini sejak tahun 1946 berfungsi sebagai tempat kegiatan sosial, antar lain sebagai rumah sakit, universitas, tempat organisasi, tempat latihan olahraga, tempat perkumpulan fotografi, dan sebagainya.
            Periode sebagi tempat tinggal adalah yang paling banyak meninggalkan jejak, bila kita melangkah ke dalam ruang-ruangnya, melihat tata letak ruangan, struktur, dan ragam hiasnya, akan tergambar suatu kisah kehidupan Tionghoa kelas atas di Batavia pada masa seratus tahun yang lalu.
            Gedung keluarga yang berada di jalan Gajah Mada dulu disebut sebagai kawasan Molenvliet, dimana kawasan ini pada masa itu merupakan kawsan elit seperti halnya kawasan Pondok Indah saat ini.

Kamis, 09 Juni 2011

Jokessss!!

Seorg China (Apek) bersahabat dgn seorang Arab (Abu Bakar). Apek & Abubakar sama2 sdh pening krn lama jd pngangguran.

Akhirnya mrk sepakat sm2 mau buka klinik, bersebelahan. Apek jd Shin She, Abubakar jd tabib.

Bbrp hari stlh buka, Abubakar kebanjiran pasien sdngkan Apek tdk dptkan pasien sm skali.

Apek berpikir keras & akhirnya memasang huruf besar di dpn kliniknya : "TIDAK SEMBUH? UANG KEMBALI 3X LIPAT!!!". Spontan kondisi berbalik, Abubakar kehilangan pasien!

Abubakar : hmmmm... Ane mau fura2 sakhit, fura2 tdk sembuh, bs dafat fulus 3x lifattt...! (sambil mampir ke klinik Apek)

Abubakar : "Afek... Ane sakit mati rasa, makan afa2 semua hambar..."

Apek : "owe mengelti.. "Mei Cen! Ambilkan obat no 8 kasi abubakal!

Abubakar : lgsg meludah fuiihh! fhuuiiih!! Ini bukan obat! Tp tai ayam fuiihh!!

Apek : betul.. betul.. Itu td tai ayam. Lu pintal hoh? Lu sdh kembali bisa lasa tai ayam, suda sembu laa lu abubakal..

Abubakar : kurang ajarrr..! Ane mau fura2 sakit lagi! Besoknya dtng lg.

Apek : haiyaa... Abubakal latang lg, ada apa hoh?

Abubakar : ane sakit hilang ingatan, afa2 semua lufa lah afek!

Apek : "Mei Cen! Ambil obat no. 8!"

Abubakar : oooo tidak tidak! Itu fasti tai ayam lagi!

Apek : haiyaaa abubakal lu suda sembu laa, masi ingat no. 8 itu tai ayam. Pintal laa lu (sambil acungkan jempol)

LUCU NIHHH!!

      Alkisah pada zaman dulu di daerah Benteng, ada seorang kaya raya, yang hartanya diperkirakan tak kan habis 10 turunan!! Tapi karena 'salah perhitungan', pada turunan ke 6, ludes sudah harta tsb..

Inilah 'silsilah' tragis keluarga "Tjuan"...

Tjuan Tje Tiau punya anak Tjuan Tje Ban..

Tjuan Tje Ban punya anak Tjuan Tje Tjeng..

Tjuan Tje Tjeng punya anak Tjuan Tje Pek..

Tjuan Tje Pek cuma punya anak prempuan bernama, Tjuan Tje Tun..

Tjuan Tje Tun menikah dengan marga Bo..
(Disinilah 'awal' dari kepailitannya!)

Anak-anaknya bernama:
BO TJUAN, BO KEK, BO HUAT, BO GANG TAU šª?ª BO CENG LI

Senin, 06 Juni 2011

TAHUKAH BEDA FILM INDONESIA, JEPANG, CHINA, DAN INDIA??

Film India



1. Seorang pria tidak akan merasa sakit saat melakukan perkelahian sengit namun akan mengaduh sakit saat seorang wanita berusaha membersihkan lukanya.

2. Tokoh jagoannya tak pernah jatuh cinta pada jagoan wanita kecuali sebelumnya mereka menari-nari di bawah hujan.

3. Sekali dipakai make-upnya tidak pernah luntur, saat hujan ataupun saat lainnya.

4. Dua orang kekasih bisa menari-nari ditengah lapang, dan entah dari mana 100 orang lainnya akan muncul dari antah berantah dan bergabung menari bersama mereka. (penari latar Michael Jackson aja kalah banyak)

5. Pada babak akhir, sang jagoan akan menemukan bahwa tokoh jahat yang dilawannya sebenarnya adalah saudara kandungnya, wanita tua yang mencarinya adalah ibunya, dan kepala Inspektur adalah ayahnya serta sang hakim adalah pamannya dan seterusnya.

6. Kata-kata Inggris yang biasanya muncul adalah (biasanya diucapkan keras2 di antara kalimat) No Problem!, My God!, Get Out!, Shut-up!, Impossible!, Please forgive me!

7. Mereka berguling-guling dan berputar-putar sambil bernyanyi dan muncul lagi dengan pakaian berbeda.

8. Mereka bisa berlari mengelilingi pohon kelapa, bernyanyi, saling memandang dan memalingkan muka menggoda dan berganti pakaian pada waktu yang sama tanpa menarik nafas….

9. Jagoan gak boleh liat pohon dan tiang listrik, pasti joget dulu muter2 dan tiba-tiba wanitanya muncul, gak heran film India minimal pasti 3 jam Bisa lebih gak rugi sih.

10. Airmata sang jagoan dan si wanita gampang mengucur bak keran air, tapi cepat juga kering dan langsung joget mbok,.

Film Kungfu China


1. Menjadi orangtua sang jagoan selalu bernasib sial dan biasanya selalu dibunuh oleh musuh saat si jagoan masih muda, dan is jagoan akan jadi yatim piatu terus belajar ilmu silat dan balas dendam, dstnya.

2. Ketika seseorang terluka berat dan sekarat, ia selalu berhasil bertahan hidup dan mengucapkan beberapa kalimat untuk mengungkapkan is pembunuh sebelum kepalanya terkulai dan menyatakan dirinya telah benar-benar mati.

3. Orang-orang yang mahir kungfu mampu terbang ke atas atap, ke atas pohon dan menempuh jarak jauh tanpa berkeringat. Namun saat berjalan ke kota dan desa-desa mereka tetap harus berjalan kaki atau menunggang kuda.

4. Sang jagoan tak perlu bekerja untuk mendapatkan uang, namun selalu memiliki uang emas dan perak untuk membayar makanan mereka. (Minta jatah preman kali ye….)

5. Sang jagoan dan sang penjahat akan saling bertemu walaupun negara mereka sangat luas dan tak peduli di manapun mereka berada. (padahal belon ada HP)

6. Menyembuhkan luka dalam di tubuh cukup dengan duduk bersilang kaki, telapak tangan di lutut dan asap keluar dari kepala.

7. Mereka bisa menyimpan banyak barang di baju lengan panjang mereka dan tak pernah menjatuhkannya. Terutama sedemikian banyak logam-logam emas….dan botol-botol obat penyembuh berbagai racun

8. Jagoan pasti jago minum arak, apalagi sedang kesel/marah, sekali minum bisa berdrum2 (5-10 drum) kayak Jacky Chan Pendekar Mabuk.

9. Sebelum mati, sang guru bisa mentransfer tenaga dalam ke muridnya hanya dengan menempelkan telapak tangan ke pundak si murid begitu gampang dan cepat bahkan mengalahkan kecepatan USB cable, infra red dan bluetooth jaman sekarang

10. Hebatnya kalo wanita mengenakan kostum pria, dan suaranya suara wanita, namun orang-orang bahkan pendekar pria tidak sadar bahwa itu seorang wanita, harus melalui proses tak sengaja, seperti menyentuh dada si wanita baru pendekarnya sadar.ape deh..!

Film Robot Jepang


1. Biasanya kalo jagoannya mau berubah wujud, si musuh nunggu dulu sampe si jagoan bener2 berubah wujud secara sempurna – kayak pesawat mau mendarat aja, sampe sempurna – mungkin si musuh memang gentlemen, gak mau nyerang si jagoan yang tengah lagi berubah wujud.

2. Kalo anak buah musuh suka nyerang jagoan secara gerombolan alias maen keroyokan, tapi anehnya selalu kalah, padahal jumlah mereka bisa satu kompi ato lebih. Dan lucunya lagi kalo berkelahi, si pengeroyok gak suka nyerang dari belakang jagoan, ya itu tadi biar gentle kali yah!

3. Biasanya si musuh ternyata sodara kandung si jagoan, dan itu baru ketauan saat akhir episode – telenovela banget yah hehehe

4. Kalo lagi berantem, si musuh udah ngeluarin semua senjatanya, dan si jagoan tetap selamat, paling2 jatuh doang tapi bangkit lagi, tapi giliran si jagoan ngeluarin satu (catet : satu) senjata, si musuh langsung terkapar !

5. Lokasi berantemnya dipilih di tempat yang terbuka kayak di lapangan, di pelabuhan, di padang rumput, padahal saat ketemu musuhnya pertama kali, si jagoan lagi bukan berada di lokasi tersebut !

6. Kalo jagoannya berkelompok, kayak Gogle V, Voltus, Megaloman, ceweknya mesti hanya satu personel, sisanya cowok semua. Gak pernah denger ada cewek semua, ato ceweknya empat, cowoknya satu, mungkin ntar kasian cowoknya kali ya jadi andalan terus hehehe

7. Si musuh suka nyerang penduduk lokal secara tiba-tiba, baru lah si jagoan muncul, kenapa gak jagoan dulu yang muncul baru musuh nyerang?

8. Bila jagoannya berupa raksasa, tiap berantem dengan musuhnya yang raksasa juga, selalu merusak bangunan2 yang ada, tapi anehnya gak ada yang komplain, penduduknya adem ayem aja..

9. Biasanya kalo ada anggota keluarga jagoan yang mati karena perbuatan musuh, jagoan akan membalas dendam, gak pake lapor2 ke pihak berwajib hehehe

10. Biasanya kalo jagoannya berkelompok, ada satu anak kecil, umumnya sih adik kandung dari si anggota kelompok jagoan itu.

Sinetron Indonesia



1. Umumnya kalo yang kaya punya anak cewek tunggal, atau sepasang anak cewek-cowok, jarang ditampilkan punya anak sampe tiga ke atas, apalagi tujuh anak !

2. Ortu yang orang kaya ini umumnya suka jodoh2in anaknya ke orang lain yang berasal dari keluarga kaya juga.

3. Saat makan malam/pagi, biasanya bersama istrinya, anaknya, menggunakan sendok-garpu, lauknya berlimpah, buah2an yang komplit, beserta es jeruk.

4. Yang jadi orang jahat, biasanya orang yang matanya suka melotot, dan ketawa yang menyeramkan.

5. Kalo mau ngekiss pacar ato istri, paling2 cuman kening doang, mau cium bibir, takut kena protes MUI.

6. Kalo cewek yang jalan sendirian pasti digoda penjahat bergerombol yang suka ketawa keras.

7. Polisi yang ditampilkan umumnya berpangkat ipda (garis satu) sampe kapten (garis tiga), gak pernah sampe pangkat jenderal yang dipake Smile

8. Kendaraan yang dipake si kaya biasanya kalo gak mercy, BMW, ato audy

9. Kalo sinetron silat, si cewek suka pake kemben, dan tiap berkelahi pasti pake loncat2 setinggi pohon gitu deh dan ada asap2nya gitu, padahal ga ada motor disitu

10. Kalo sinetron anak sekolahan, umumnya si murid suka berpakaian seenaknya, bajunya suka ga dimasukin, ada yang gondrong, ada yang pake rok diatas lutut, pake lipstik, semakin dia tokoh utama, semakin gak tertib pakaian sekolahnya.

11. Yang jadi ibu guru, umumnya memakai kacamata, agak gemuk, dan suka galak (jadi inget jaman sekolah dulu)

12. Pasti ada adegan di diskotik, entah itu sinetron remaja, entah itu sinetron horor, sampe sinetron religi.

13. Kadang dalam cerita asmara, suka diselipin adegan hantu.

14. Kalo adegan tabrakan, umumnya mobil yang melaju tiba2 berhenti mendadak, tau2 si korban dah terkapar dengan kepala berdarah, tapi kita gak liat tabrakannya gimana. entah knapa semua sinetron punya adegan ketabrak, seakan2 menggambarkan kenyataan org indo yg banyak nembak sim nya

15. Motor yang suka dipake biasanya motor gede kayak harley, dan kadang-kadang ada yg gak pake helm standar, mana nih pak polantasnya?

16. Pembantu umumnya suka gantungin handuk kecil di bahu, dan duduk di lantai tiap ngobrol ama majikan yang duduk di sofa.

17. Kalo ada adegan lagi telponan, pasti penontonnya mendengar suara si penelpon

18. Yang jadi dokter, umumnya cowok yang masih muda, berpakaian putih, dan berkacamata.

19. Makin sering ada adegan menampar, entah itu ortu menampar anaknya, cowok menampar pacarnya, cewe menampar cowoknya, majikan menampar pembantunya, dll

20. Ustadnya biasanya orang tua yang bisa berkelahi kalo menghadapi setan ato orang jahat.

21. disalah satu channel swasta indonesia, punya sinetron dmn suara nya di dub, sinetronya semi dangdut india, terus tokoh utama cowonya slalu bisa beladiri, dengan sound effect seperti di game Fighting.

22.biasanya, dibubuhi adegan mesum juga.

sumber: http://kampungnet-kampung.blogspot.com/2011/04/perbedaan-film-india-jepang-cina-dan.html

Tahukah Kamu?!


Kawasan Senayan mulai banyak dikenal sejak didirikan gelanggang olahraga bertaraf internasional dengan nama Gelora Bung Karno, yang dibangun awal 1960-an atas bantuan Uni Sovyet pada zaman PM Nikita Kruschev. Ada yang menyatakan PM Uni Soviet ini kecewa karena tidak ada tanda-tanda prasasti yang menyebutkan Uni Soviet-lah yang membangunnya.

Senayan, dengan luas 270 hektar, dalam bahasa Betawi berarti senenan — jenis permainan berkuda. Nama itu diperkirakan muncul sejak Masda Inggris, Thomas Raffles (1808-1811), menjadikannya sebagai tempat warga Inggris bermain polo, mengingat warga negara itu sangat menggemari permainan berkuda.

Berdasarkan peta yang diterbitkan oleh Topographisch Bureau Batavia, tahun 1902, nama kawasan Senayan masih ditulis Wangsanajan, atau Wangsanayan menurut Ejaan Yang Diperbaharui. Kata wangsanayan dapat berarti ‘tanah tempat tinggal’ atau tanah milik sesorang bernama Wangsanaya. Lambat laun nama itu berubah jadi Senayan.

Kawasan sekitar Senayan, yang dulu menjadi tempat tinggal warga Betawi, kini berubah menbjadi pusat kegiatan bisnis dan perhotelan. Hingga pada tahun 1990-an, pada masa Orde Baru, ada kelompok yang berambisi untuk memindahkan 
gelanggang olahraga ini ke Cengkareng. Untungnya tidak kesampean, karena terhalang krisis moneter

source: duniaagus.blogspot.com

SEJARAH BACANG

Bacang berasal dari tokoh Qu Yuan (343 - 289 SM). Qu Yuan adalah seorang sastrawan terkemuka dari kerajaan Chu. bukunya sangat laris dan terkenal. salah satunya adalah Chun Tzu (Ratapan Negeri Tzu) dan Li Sao (Menapaki Kesedihan). selain itu , ia juga dikenal sebagai menteri yang terpercaya dan setia. 

Karena kepopulerannya itu, rekan rekannya menjadi iri dan berusaha menyingkirkan dia. rekannya adalah para penjilat kekuasaan yang bermanis-m,anis di depan raja dan berusaha menjatuhkan kerajaan Chu dan lebur dalam kerajaan Chin.Qu Yuan tidak mau ikut dengan konspirasi itu sehingga rekan rekannya semakin membencinya.

Pada suatu kesempatan, para menteri menekan tim dokter untuk menyatakan pantang garam bagi raja yang sedang sakit. akibatnya raja menjadi semakin sakit dan hanya bisa terbaring . mengetahui adanya komplotan ini, Qu Yuan diam diam membungkus garam dalam daun bambu dengan 4 kerucut, lalu mengantung bungkusan itudi langit langit ranjang raja dengan maksud agar air garam itu menetes sedikit demi sedikit diatas mulut raja supaya kesehatan raja pulih kembali.

Ketika hal itu di ketahui, Qu Yuan malah dituduh meracuni raja. kerana tidak mau berurusan dengan pengadilan, lalu ia bunuh diri dengan menceburkan diri ke sungai Mi Lou. Mendengar berita ini, rakyat menjadi sedih dan mencari jenazah Qu Yuan.Mereka juga melemparkan nasi yang dibungkus empat untuk dimakan ikan agak tidak menggigit tubuh Qu Yuan. Mereka juga menabuh genderang di perahu untuk mengusir roh roh naga jahat yang bisa mengganggu Qu Yuan.

Peristiwa ini dikenang tiap tahun dengan perayaan peh chun (bacang). perayaan ini ditandai dengan perlombaan perahu naga (dragon boat) yang diawaki sekitar 2o puluh orang pendayung yang duduk berpasangan dan mendayung mengikuti ritme genderang dan tradisi ini juga ditandai dengan makan bacang.

keempat kerucutnya melambangkan Qu-Yuan Setia-Percaya
bacang adalah lambang penghormagtan karakter kepercayaan .

BACANG!!! yaiy!!

Zongzi (atau Zong) (Chinese: 粽子) adalah makanan tradisional Cina, terbuat dari beras ketan diisi dengan isi yang berbeda dan dibungkus dengan daun bambu atau buluh. Mereka dikukus atau direbus. Mereka dikenal dalam bahasa Jepang sebagai chimaki. Laos, Thailand, dan Kamboja (dikenal sebagai Nom Asom) juga memiliki makanan tradisional yang sama. Di dunia Barat, mereka juga dikenal sebagai kue beras atau tamales Cina. Di Indonesia, mereka dikenal sebagai bakcang atau Bacang (Cina: 肉粽; Peh-oe-ji: bah-chang), sebuah loanword dari Hokkian, dialek Tionghoa yang umum digunakan antara Indonesia-China selain Mandarin.Sepanjang baris yang sama, zongzi lebih dikenal sebagai Machang di antara warga keturunan cina di filipina



Zongzi secara tradisional dimakan selama Festival Perahu Naga (Mandarin: Peh Cun; Kanton: Tuen Ng) yang jatuh pada hari kelima bulan kelima kalender Tionghoa(sekitar akhir Mei sampai pertengahan Juni), memperingati kematian Qu Yuan, seorang penyair Cina terkenal dari kerajaan Chu yang hidup pada masa Negara Berperang. Dikenal karena patriotismenya, Qu Yuan mencoba gagal untuk memperingatkan raja dan bangsanya melawan ekspansi dari tetangga mereka QinKetika Qin umum Bai Qi mengambil Yingdu, ibukota Chu, di 278 SM, Qu Yuan kesedihan begitu kuat bahwa ia tenggelam sendiri di sungai Miluo setelah menuliskan ini Ratapan untuk Ying. Menurut legenda, paket nasi dilemparkan ke sungai untuk mencegah ikan dari makan tubuh penyair, versi lain menyatakan bahwa zongzi diberikan untuk menenangkan naga yang hidup di sungai.